
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah mengungkapkan bahwa DPRD terus berupaya dalam mengembangkan kawasan wisata Baru di kota Balikpapan.
Adapun, salah satu yang kini tengah dibahas bersama Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Balikpapan adalah rencana pembangunan wisata mangrove di kawasan perbatasan Batu Ampar dan Graha Indah, tepatnya di Perbatasan RT 68 Batu Ampar dan RT 60 Graha Indah.
Adi sapaan akrab Fauzi Adi Firmansyah menerangkan bahwa lahan mangrove seluas kurang lebih empat hektar di kawasan itu merupakan tanah hibah yang sebagian telah diserahkan kepada Pemkot Balikpapan.
Meskipun sempat terjadi sengketa kepemilikan antara empat pihak, permasalahan tersebut telah diselesaikan dan disepakati untuk kemudian dimanfaatkan sebagai kepentingan pariwisata.
“Mediasi telah dilakukan, keempat pihak telah sepakat lahan itu digunakan untuk kegiatan pariwisata. Makanya, tadi saya sampaikan kepada ibu Kadis ayo kita sambut ini dan carikan solusinya agar bisa dikelola dengan baik,” kata Adi.
Menurutnya, kawasan tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata alam yang mampu menarik minat banyak pengunjung.
Kehadiran destinasi wisata baru tersebut juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, khususnya melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Balikpapan.
“Kalau pengelolaannya di bawah pemerintah kota, saya yakin kawasan ini bisa berkembang lebih cepat. Karena, kalau Pokdarwis yang kemampuannya hanya anggaran pribadi rasanya akan lama prosesnya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Adi menyampaikan bahwa Komisi II DPRD Balikpapan bersedia membantu melalui dana aspirasi untuk pengembangan wisata di Balikpapan Utara jika rencana pembangunan kawasan wisata ini tidak bisa menjadi program kerja pemerintah.
“Kalau memang tidak menjadi program prioritas, silahkan melalui dana aspirasi kami untuk mengembangkan. Walaupun tidak bisa serta merta dibangun 100 persen,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, dalam RDP yang berlangsung Komisi II mendorong Disparpora agar wisata baru dapat terbangun di kawasan tersebut, mengingat lahan yang sudah ada dan telah memasuki tahap land clearing.
“Lahannya kan sudah ada, sekarang tahapnya land clearing untuk akses masuk jalan sekitar satu kilometer setengah dan sudah siap untuk dilakukan pengecoran,” imbuhnya.
Rencana pengembangan wisata mangrove ini diharapkan dapat segera terealisasi sehingga menjadi ikon wisata baru yang tidak hanya memperkaya destinasi alam Kota Balikpapan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.
“Harapannya nanti kedepan kalau di lokasi itu itu bisa dibangun rumah budaya juga, ya Alhamdulillah. Tapi jika hanya untuk wisata mangrove, ya tidak apa-apa juga yang terpenting di kota Balikpapan ada tempat wisata baru.” Pungkasnya. (*)