
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Realisasi serapan anggaran Dinas Perdagangan (Disdag) kota Balikpapan tahun 2025 dinilai belum maksimal, utamanya pada proyek pembangunan pasar-pasar tradisional.
Ini disampaikan Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah saat ditemui media usai melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Disdag yang dilaksanakan di gedung DPRD Balikpapan, Senin (13/10/2025).
“Kami melaksanakan RDP untuk mengetahui progres kegiatan di masing-masing OPD, terutama terkait serapan anggaran tahun 2025. Karena ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan DPRD,” kata Adi sapaan akrab Fauzi Adi Firmansyah.
Dalam rapat bersama Dinas Perdagangan (Disdag), Komisi II DPRD Balikpapan mencatat bahwa masih terdapat beberapa proyek yang belum mencapai target progres, seperti pembangunan Pasar Klandasan Blok D dan C, yang menurut laporan Disdag Balikpapan baru mencapai sekitar 50 persen.
Adi mengingatkan agar progres pembangunan terus berjalan sehingga proyek tidak mengalami keterlambatan nantinya.
“Sudah kami tanyakan apakah di sisa jangka waktu dua bulan ke depan bisa mencapai 100 persen. Karena, jangan sampai nanti terjadi keterlambatan atau proyek justru menjadi mangkrak di tahun berikutnya,” tuturnya.
Guna memastikan kondisi riil di lapangan, Komisi II DPRD Balikpapan berencana melakukan peninjauan langsung dalam waktu dekat.
Adi menilai langkah tersebut penting karena data administrasi sering kali tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi yang ada di lapangan.
“Data administrasi biasanya berbeda dengan kondisi nyata. Karenanya, kami perlu melihat secara langsung progresnya,” imbuh Adi.
Ia menegaskan, Komisi II DPRD Balikpapan akan terus memperkuat fungsi pengawasan agar program pembangunan pasar berjalan tepat waktu, sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Kami tidak ingin proyek tertunda lagi.” Pungkasnya. (*)