
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Gerakan Pangan Murah (GPM) Beriman hadir di Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan dan berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 2-3 Juli 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Balikpapan melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Balikpapan berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) ini merupakan aksi perubahan yang dilakukan oleh Kepala Bidang ketahanan pangan DKP3 Balikpapan, Wahidin Alaudin.
Berbagai kebutuhan bahan pokok tersedia dalam kegiatan GPM beriman, seperti beras, sayur-mayur, buah hingga gas subsidi 3 kilogram (Kg) sebanyak 560 tabung disediakan.
Wahidin mengatakan bahwa program ini ditujukan untuk mendekatkan akses pangan murah kepada masyarakat berpenghasilan rendah, juga sebagai upaya menekan inflasi.
“Jadi kami menyelenggarakan kegiatan ini untuk mendekatkan kepada warga berpenghasilan rendah, khususnya mengenai pangan murah,” ungkap Wahidin saat ditemui disela-sela kegiatan, Rabu (2/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa GPM Beriman merupakan konsep awal yang diharapkan dapat berlanjut ke depannya. Program ini juga merupakan bagian dari aksi perubahan dalam pelatihan kepemimpinan administrator.
“Nah, gerakan pangan murah Beriman ini adalah konsep awal, mudah-mudahan bisa lanjut sepanjang waktu ke depan. Ini juga sebenarnya berkaitan dengan aksi perubahan di pelatihan kepemimpinan administrator,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wahidin menyebut bahwa inisiatif awal kegiatan ini adalah menjangkau daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan yang relatif tinggi.
Ia juga menuturkan bahwa GPM sebenarnya telah rutin dilakukan di tiga lokasi pada hari Selasa, Sabtu, dan Minggu selama lebih dari satu tahun. Namun, GPM Beriman yang digelar hari ini difokuskan pada wilayah dengan konsentrasi warga berpendapatan rendah.
“Harapannya mereka akan bisa menjangkau harga pangan murah ini. Karena secara perhitungan ekonomi, kalau terjadi inflasi yang tinggi, maka orang miskin atau yang berpendapatan rendah itu yang paling terdampak,” tuturnya.
Dalam pelaksanaannya, GPM Beriman melibatkan hampir 15 peserta yang terdiri dari berbagai pihak, mulai dari Bulog, pelaku usaha retail besar yang menyediakan bahan pokok penting, hingga petani-produsen lokal binaan DKP3.

“Kami melibatkan hampir 15 peserta, terdiri dari Bulog, kemudian dari retail-retail besar yang menyediakan bahan pokok dan penting bagi masyarakat. Kemudian, kami juga melibatkan petani binaan kami dan juga produsen,” imbuh Wahidin.
Program ini tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga menjadi wadah pemberdayaan petani lokal agar produk mereka terserap langsung oleh konsumen, memperkuat ketahanan pangan dari hulu hingga hilir.
Sementara itu, Deputi Kepala KPw BI Balikpapan, Umran Usman menyampaikan bahwa Gerakan Pangan Murah (GPM) merupakan bagian dari roadmap pengendalian inflasi di Kota Balikpapan untuk periode 2025–2027.
Menurut Umran, salah satu program penting dalam menjaga keterjangkauan harga adalah pelaksanaan kegiatan operasi pasar, pasar murah, dan gerakan pangan murah yang menjadi pilar dalam strategi pengendalian inflasi. GPM Beriman, lanjutnya, merupakan contoh nyata dari implementasi strategi tersebut.
“Termasuk di antaranya adalah pelaksanaan Gerakan Pangan Murah Beriman yang diinisiasi oleh DKP3 Kota Balikpapan,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis dan efektif untuk memastikan pasokan pangan tersedia bagi masyarakat, sekaligus menjamin harga yang lebih terjangkau.
“Jadi ini merupakan salah satu langkah strategis dan efektif dalam rangka untuk memastikan ketersediaan pasokan kepada masyarakat, memastikan harganya terjangkau karena ada fasilitasi kepada distributor sehingga mereka bisa menjual harga komoditas di bawah harga pasar,” jelas Umran.
Selain itu, GPM juga diharapkan dapat mendorong pola konsumsi yang bijak di kalangan masyarakat, sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap efektivitas kebijakan pengendalian harga.
Dengan pelaksanaan GPM Beriman dan sinergi berbagai pihak, Umran optimistis inflasi di Kota Balikpapan tahun 2025 dapat dikendalikan dan tetap berada dalam sasaran inflasi nasional.
“Mudah-mudahan dengan ini inflasi di Kota Balikpapan 2025 dapat terjaga, sesuai sasaran inflasi nasional 2,5 persen plus minus 1.” Tutupnya. (*)