
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan tengah mengupayakan peningkatan kualitas dan layanan angkutan kota (angkot) sebagai salah satu sarana transportasi kota Balikpapan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Balikpapan, Muhammad Fadli Pathurrahman, saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Selasa (1/7/2025).
“Saya sudah sampaikan tadi di dalam RDP bahwa angkot ini menjadi salah satu jenis transportasi utama yang ada di Kota Balikpapan,” ujarnya kepada media.
Ia menerangkan, terdapat tiga jenis transportasi yang dominan di Balikpapan, yaitu Balikpapan City Trans (BCT), transportasi online, dan angkutan kota.
Sebagai upaya dalam mendukung perkembangan angkot, Fadli menuturkan bahwa Dishub akan menyusun skema khusus terkait persiapan sarana dan prasarana (sarpras) demi meningkatkan pelayanan angkot kepada masyarakat.
“Jadi kami akan menyusun skema seperti apa yang dibutuhkan untuk menyiapkan sarpras angkutan kota yang lebih baik lagi pelayanannya bagi masyarakat. Dan juga kami akan siapkan segmen khusus bagi angkutan kota, sehingga tidak mematikan transportasi lama yang sudah ada di Kota Balikpapan,” jelasnya.
Selain itu, Dishub juga akan mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas kendaraan yang akan menjadi prioritas, termasuk penyediaan rute khusus bagi angkot.
Hal ini, kata Fadli, untuk memastikan pelayanan yang akan diberikan nantinya berjalan dengan optimal.
“Kami akan tingkatkan kapasitasnya dan juga kualitas kendaraan angkutan kota itu sehingga bisa layak. Kami siapkan juga rutenya khusus untuk angkutan kota,” tambahnya.
Lebih lanjut, Fadli menyampaikan bahwa Dishub Balikpapan juga mempertimbangkan penyiapan rute khusus untuk kebutuhan pelajar.
Hal ini bagian dari upaya dalam menjadikan angkot sebagai feeder atau pencacah transportasi, agar bisa berkolaborasi dengan moda transportasi lain tanpa saling bertabrakan kepentingan.
“Itu menjadi catatan kami juga nanti. Kami berharap angkutan kota ini hadir sebagai pencacah transportasi atau feeder. Sehingga akhirnya tidak saling menutup, saling bersinggungan, tetapi saling berkolaborasi dengan aktivitas transportasi yang lain.” Imbuhnya. (*)